Masta atau Masa Ta;aruf merupakan salah satu program kerja dari organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau yang biasa disingkat IMM. Masta memiliki tujuan murni untuk mengenalkan apa itu IMM kepada mahasiswa baru melalui pendekatan yang rileks namun persuasif.

Masta diadakan setiap tahunnya oleh kampus FK UNIMUS yang sejatinya merupakan kampus naungan Muhammadiyah. Masta diselenggarakan oleh seluruh anggota IMM dengan penanggungjawabnya adalah pimpinan komisariat IMM Kedokteran UNIMUS yang didukung oleh rektor UNIMUS dan dekan FK UNIMUS. Dengan pesertanya adalah seluruh mahasiswa baru FK UNIMUS. Berlokasi di kampus FK UNIMUS, Masta diadakan pada masa-masa orientasi mahasiswa baru, dan biasa diselenggarakan selama 1 hari.

Masta dimulai dengan pembukaan dengan sambutan oleh tamu undangan dan dilanjut dengan pengisian materi-materi. Materi yang diberikan pun beragam, mulai dari peningkatan pengetahuan ke-Islaman dan semangat berorganisasi, pengenalan IMM dan Muhammadiyah, serta pengenalan dunia kemahasiswaan. Dalam pemberian materi tidak dibatasi metodenya, dapat dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, maupun talkshow. Hal tersebut diharapkan dapat menarik perhatian peserta masta IMM Kedokteran UNIMUS dan dengan begitu dapat menstimulasi mahasiswa dalam berpikir kritis, seperti yang baru saja dilakukan terakhir kali pada penerimaan mahasiswa baru 2019 pada 13 September 2019 lalu.

Selain materi, adapula games yang diberikan dengan tujuan untuk pendekatan sesama teman satu angkatan dan kakak tingkat. Ada juga sesi setoran hafalan tugas-tugas yang diberikan H-1 pelaksanaan masta dengan masing-masing kakak pembimbing yang sudah dibagikan tiap kelompok. Tugas hafalan beragam, mulai dari lagu mars Muhammadiyah, mars IMM, hafalan surat-surat pendek, serta hafalan doa harian. Dengan begitu, diharapkan mahasiswa baru FK UNIMUS siap mengikuti segala program yang diberikan oleh kampus untuk menuju visi FK UNIMUS yaitu menjadikan mahasiswa FK UNIMUS sebagai mahasiswa kedokteran dengan pendekatan kedokteran keluarga dan kedokteran okupasi yang islami. (Yasinta/2018)