• Post author:
  • Post category:Berita

[av_textblock size=” av-medium-font-size=” av-small-font-size=” av-mini-font-size=” font_color=” color=” id=” custom_class=” av_uid=’av-k9kz2lko’ admin_preview_bg=”]

Ariani Khikmatul Mazidah (tengah) bersama dua teman satu timnya menunjukkan “Samantih” sabun kreasinya.

Unimus │(18/07/2018)  Temu putih, yang memiliki nama latin Curcuma zedoaria adalah salah satu tanaman obat yang sering digunakan sebagai oleh masyarakat Indonesia. Kandungan dan Manfaat Temu Putih. Berdasarkan hasil penelitian, temu putih mengandung minyak atsiri, sineol, kamfena, borneol, kamfer, curcumin, curcumemone, curcumol, curdione, zedoarin, gum, resin, sesquiterpenol. Minyak atsiri yang dikandung oleh temu putih berkhasiat sebagai antiseptik. Resin yang ada dalam temu putih juga berkhasiat antiseptik dan antifungial.

Berpijak pada hal tersebut 3 mahasiswa FK Unimus berinovasi dengan membuat produk sabun antiseptik dari ekstrak temu putih. Produk sabun dengan nama Samantih (Sabun Mandi Anti Septik Temu Putih). Sabun herbal kaya manfaat untuk kesehatan dan kecantikan ini menjadi produk inovasi karya Ariani Khikmatul Mazidah dan dua temannya dari mahasiswa S1 Kedokteran Unimus. Produk tersebut tercipta berkat proposal yang diusulkan ke Kemenristek Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Ariani  berhasil mendapatkan dana hibah PKM dari Kemenristek Dikti dan melakukan wirausaha membuat sabun anti septik. Saat ditemua dalam bazar kewirausaan (17/08/2018) di  halaman Unimus, Ariani mengungkapkan bahwa pemasaran dilakukan secara online dan penjualan lansung pada bazar, pameran atau acara car free day.  “Ke depan produknya produk akan kami dikembangkan dengan perbaikan pada kemasan dan pengurusan ijin ke Balai Penelitian Obat dan Makanan (BPOM) agar bisa di pasarkan secara luas” ungkapnya.

Reportase UPT Humas dan Protokoler
[/av_textblock]