• Post author:
  • Post category:Berita

[av_textblock size=” av-medium-font-size=” av-small-font-size=” av-mini-font-size=” font_color=” color=” id=” custom_class=” av_uid=’av-k9i5dgln’ admin_preview_bg=”]

Semarang (03/04/2020) Adanya wabah Covid-19 sudah pasti menggugah jiwa kemanusiaan dan kepedulian mahasiswa FK Unimus sebagai calon dokter dimasa yang akan datang, untuk dapat turut serta dalam memerangi virus pandemic ini.

Dirilis dari BEM FK Unimus, walaupun mahasiswa pre-clinic masih belum bisa turun di lapangan membantu tindakan medis, namun tidak memutus semangat mahasiswa untuk ikut serta berperan dengan tenaga medis. Melalui Organisasi Mahasiswa FK Unimus  (Ormawa FK Unimus) yang tergabung dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Majelis Dakwah Kedokteran Islam (MADANI) alhamdulillah dapapt memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) tahap pertama kepada RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Bantuan tersebut diberikan kepada Ibu Yuni (Humas RS Roemani). “Alhamdulillah dengan adanya bantuan dari mahasiswa, dapat memudahkan dan membantu kami dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini, terimakasih karena sudah ikut memikirkan kebutuhan kami para tenaga medis. Semoga terus dapat menebar kebermanfaatan” tuturnya kepada salah satu perwakilan Ormawa FK Unimus. Gubernur BEM FK Unimus juga menyampaikan bahwa penggalangan dana untuk kebutuhan APD masih berlanjut hingga sekarang. “Dengan bekerjasama bersama Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) kami berusaha untuk dapat memberikan kebutuhan APD kepada beberapa RS, tidak hanya RS rujukan saja namun RS swasta dan puskesmas juga masuk dalam target pembagian. Selain itu kebutuhan suplemen juga berusaha kami berikan sesuai kebutuhan RS”. “Selain APD kami juga menyalurkan uang guna membantu kebutuhan RS dan tenaga medis dalam memenuhi kebutuhan tindakan medis” tambah gubernur.

Semenjak wabah covid-19 menunjukkan grafik kenaikan korban dan akhirnya dinyatakan sebagai pandemic baru, akhirnya pemerintah menghimbau dan memutuskan untuk memberhentikan seluruh kegiatan pembelajaran diberbagai instansi pendidikan. Namun beberapa instansi ada yang menunda proses pembelajaran dan ada juga yang menerapkan konsep pembelajaran jarak jauh secara daring (online) atau lebih dikenal dengan Work from Home ataupun Study form Home.

Dengan adanya WFH dan  pembelajaran secara online, secara tidak langsung seluruh mahasiswa dan dosen dituntut untuk mulai belajar dan memanfaatkan berbagai aplikasi pembelajaran online seperti Zoom, google met, dan lainnya. Dilain sisi mahasiswa yang memiliki segudang ide dan kreaatifitas pun turut serta memanfaatkan momen tersebut. Salah satunya Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) bersama dengan Kemdikbud dan Kemenkes RI, berhasil membuat berbagai kegiatan online seperti webinar seputar SARS-Cov2, KIE Covid-19, program Rumah Bahasa, dan lainnya yang bertujuan untuk mencerdaskan stigma masyarakat perihal wabah Covid-19 ini

Mahasiswa FK Unimus pun turut andil menjadi relawan covid-19 bersama Kemdikbud RI dan ISMKI. Seperti foto di atas, salah satu perwakilan mahasiswa FK Unimus sedang melakukan KIE kepada masyarakat yang sedang berkunjung ke klinik di rumahnya. “Alhamdulillah dengan adanya program pencerdasan ini, walaupun kuliah libur promotif dan preventif tetap berjalan. Kegiatan ini sangat menguntungkan bagi saya, selain mengasah keterampilan dan mengamalkan materi yang sudah didapat, masyarakat desa yang notabenenya minim akan pengetahuan menjadi tau dan paham cara cuci tangan yang benar, cara bersin yang benar, tidak panik dengan adanya covid-19, dan paham maksud dari social distancing/physical distancing” tuturnya

Dekanat dan jajaran akademisi FK Unimus mendukung adanya program relawan covid-19 tersebut, namun tetap menghimbau mahasiswa agar tetap berhat-hati dalam bertindak dan utamakan keselamatan diri.
[/av_textblock]