• Post author:
  • Post category:Berita

[av_textblock size=” av-medium-font-size=” av-small-font-size=” av-mini-font-size=” font_color=” color=” id=” custom_class=” av_uid=’av-k9ibxmpn’ admin_preview_bg=”]

Kedungmudu Ι Fakultas Kedokteran  Universitas Muhammadiyah Semarang (FK Unimus) menggelar acara Pelantikan dan Sumpah Dokter ke-22 pada Sabtu (01/02/2020). Sumpah Dokter meluluskan tujuh dokter baru yang telah sukses melewati seluruh fase pendidikan kedokteran.  Dekan FK Unimus Prof. Dr. dr. H. Rifki Muslim, SpB, SpU (K) mengambil sumpah tujuh dokter baru di Aula lantai 7 Gedung FK di Kampus Terpadu Unimus. Pelantikan tujuh dokter baru menambahkan jumlah lulusan dokter FK Unimus menjadi 286 dokter dan hampir seluruhnya telah mengabdikan diri di berbagai wilayah di Indonesia. Tujuh dokter baru FK Unimus yang mengikuti Sumpah Dokter yaitu: dr. Adib Priambudi, dr. Annisa Fasichatul Laila Samdani, dr. Dini Sakinah, dr. Hafiz Aria Pratama, dr. Mohammad Hasvian Ahda, dr. Nur Dian Afidah dan dr. Seva Renando Wizara Putra. Tujuh dokter baru Unimus telah lulus Uji Kompetensi Program Profesi Dokter (UKMPPD) baik Computer Based Test (CBT) maupun Objective Structured Clinical Examination (OSCE).

Hadir dalam acara tersebut Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd., Direktur Rumah Sakit Pendidikan Utama Tugu Rejo Semarang dr. Haryadi Ibnu Junaedi, Sp.B, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah  yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dr.  Wahyu Setianingsih, M.Kes, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah PWM yang diwakili oleh Prof. Dr. H. yusuf Suyono, M.A, Ketua IDI Kota Semarang, dosen dan sivitas akademika FK Unimus. Dekan menyampaikan dalam sambutannya kepada dokter baru bahwa setelah angkat sumpah bisa mengabdi dan menjalankan perannya keprofesiaannya di dunia kesehatan, baik di dalam kota maupun di luar kota di semua lini di lingkungan masyarakat. “Dokter baru harus mengabdi untuk kesehatan masyarakat, tidak membedakan agama, ras, suku dari semua pasien yang dirawat dan lebih menempatkan sikap kepedulian sosialnya dibanding keprofesionalan dalam menjalankan tugas”pesan Prof. Rifki. Angkat sumpah dokter bukan merupakan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari perjalanan karier bagi 7 dokter baru tambah Dekan FK. Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd menambahkan bahwa lulusan dokter dari Unimus telah diterima di setiap penjuru rumah sakit yang ada di Indonesia, dan juga setiap rektor menyampaikan bahwa lulusan dari unimus bukan melulu harus dari agama Islam saja melainkan juga dari beberapa agama dan keyakinan yang ada di Indonesia.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa angkat sumpah profesi dokter merupakan buah dari kerja keras yang telah dilalui dan merupakan langkah awal dari para dokter baru, yang setelahnya agar bisa menerapkan dan mengabdikan keprofesiannya dari yang telah dipelajari dengan cara terjun langsung ke masyarakat. Kepala Dinkes juga berpesan setelah angkat sumpah dokter dilaksanakan para dokter baru masih harus mengikuti program internship selama satu tahun untuk kemahiran knowliadge, atitude, dan praktek dalam bidang kedokteran. “Generasi baru khususnya kepada para dokter baru meletakkan keprofesionalitasan sebagai keniscayaan untuk berkontribusi dalam masyarakat, yaitu sebagai penerima manfaat dari jasa yang diberikan oleh tidak lagi searah dan menerima begitu saja layanan yang diberikan, melainkan semakin cerdas dan kritis dalam meneriman apa-apa yang diberikan oleh tenaga profesional. Hal tersebut juga diberlakukan kepada para dokter baru agar selalu semangat dan tidak putus ada dalam belajar untuk mengupgrade ilmunya demi keajuan dunia kesehatan yang ada di Indonesia” tambahnya. Bagi pemerintah dokter baru merupakan Sumber Daya Manusia atau SDM penting yang diharapkan mampu sebagai tenaga penguat baru dalam membangun kesehatan masyarakat. Dokter merupakan kunci dan ujung tombak bagi pelayanan kesehatan. Kadinkes menambahkan bahwa dokter juga sebagai faktor penting dalam pelayanan dalam menangani hal-hal yang tidak terduga seperti penanganan dalam kasus bencana, dokter tidak boleh mundur dalam menjalankan tugas yang diberikan dengan segenap jiwa dan raga.

Program Pendidikan Dokter FK Unimus yang berusia satu dasa warsa telah terakreditasi B oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PT-Kes) untuk Sarjana Kedokteran Unimus dan Profesi Dokter.  FK Unimus juga  menempati peringkat ke-3 presentase kelulusan first taker Uji Kompetensi OSCE dari 72 FK di Indonesia. Selamat dan sukses bagi para dokter baru, selamat mengabdi untuk negeri. Semoga lulusan dokter baru Unimus selalu memenuhi kriteria five star doctor dengan akhlak terpuji dan selalu membawa nama baik almamater dan negara.

Reportase UPT Kehumasan dan Keprotokoleran
[/av_textblock]